Rabu, 05 Juni 2013

BUDI DAYA LENGKUAS



BUDIDAYA TANAMAN LENGKUAS
OLEH IR.PANGERANG, MP

          Tanaman obat merupakan komoditas yang sangat spesifik karena persyaratan standar mutu ditetapkan sesuai kandungan senyawa aktif yang berkhasiat obat. Dengan demikian, untuk mencapai kualitas yang diharapkan maka penanganan dan pengelolaan produksi tanaman obat di lapangan harus hati- hati, agar produksi biomassanya baik dan kadar serta kandungan senyawa aktifnya stabil.
Untuk itu, proses produksinya yang dimulai dari lapangan berupa pemanenan ataupun budidaya tanaman perlu memperhatikan kaidah- kaidah yang ditentukan.

1.   Syarat Tumbuh
          Lengkuas dapat hidup di dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1200 m dpl, curah hujan 2500- 4000 mm.tahun, suhu udara 29- 25º C, kelembapan sedang, dan penyinaran tinggi, Jenis tanah yang cocok untuk tanaman ini adalah latosol merah cokelat, andosol, dan aluvialdengan tekstur lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, dan lateristik
          Tanaman lengkuas tumbuh baik ditempat terbuka yang mendapatkan sinar penuh, tetapi memerlukan naungan ringan untuk pertumbuhan yang optimum. Hal ini dapat diamati pada tanaman lengkuas yang ditanam secara monokultur daunnya melipat (menutup pada siang hari). Sekalipun demikian, lengkuas yang ditanam di tempat yang terlindung, justru hanya menghasilkan daun-daun saja.

          Disamping itu, kesuburan tanahnya harus diperkaya dengan bahan organik, antara lain dengan pemberian pupuk kandang atau kompos. Pada tanah yang kurang subur apalagi becek, pertumbuhan tanaman lengkuas kurang baik, sedikit beranak dan rimpang-rimpangnya banyak yang membusuk.

2.   Pembibitan
          Perbanyakan tanaman lengkuas dapat menggunakan potongan rimpang yang sudah tua dan bertunas atau rimpang anakan, kemudian dipecah- pecah menjadi beberapa ruas dengan 2-3 tunas dalam tiap pecahannya atau disesuaikan dengan rencana kebutuhannya. Rimpang tua sebaiknya dipilih yang beratnya 50 gram, dan ukurannya seragam. Rimpang dapat ditunaskan di atas 3- 5 lapisan jerami/ alang- alang yang dihamparkan di atas tanah. Penyemaian juga dapat dilakukan di atas rak- rak kayu. Penyiraman selama pembibitan sampai bertunas dilakukan untuk memelihara sebagian besar mata rimpang. Pertunasan dianggap cukup bila semua atau sebagian besar mata rimpang sudah tumbuh 1- 2cm, biasanya berumur 3-4 minggu. Setelah rimpang bertunas atau dipelihara selam 1-2 bulan, bibit yang pertumbuhannya seragam siap dipasarkan

3.     Budidaya Tanaman Lengkuas
          Tanaman dapat diperbanyak dengan rimpang atau biji, namun umumnya lebih mudah diperbanyak dengan menggunakan rimpang. Rimpang yang baik untuk bibit adalah bagian ujungnya.Pengolahan tanah dilakukan dengan menggemburkan tanah dan di¬buat guludan-guludan. Pupuk yang digunakan meliputi pupuk kan¬dang, kompos, dan pupuk buatan. Juga diperlukan bahan-bahan kimia untuk pemberantasan gulma. Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 2½ – 3 bulan, dan ja¬ngan lebih tua dari umur tersebut, karena rimpang akan mengandung serat kasar yang tidak disukai di pasaran.
4.   Panen
          Ciri-ciri yang dapat dijadikan pedoman bahwa tanaman lengkuas sudah saatnya dipanen adalah :
1.     Telah berumur cukup tua, antara 9-12 bulan.
2.     Daun-daunnya tampak layu, menguning dan mengering atau berguguran.
3.     Rimpangnya berwarna coklat mengilap, dagingnya keras dan liat(alot)
          Gejala seperti itu terjadi pada musim kemarau atau tanaman sudah berumur lebih dari 6 bulan. Pada usia ini tanaman lengkuas mulai mengakhiri pertumbuhan vegetatifnya dengan dicirikan oleh terhentinya pembentukan tunas-tunas baru dan mulai muncul bunga.
          Pada keadaan tertentu yang tidak memungkinkan dipanen, misalnya harga pasar sedang turun (rendah), maka pemanenan dapat ditunda pada musim berikutnya. Untuk menjaga harga tanaman tetap utuh, maka semua rumpun lengkuas dibumbun tanah kembali. Bahkan perlu juga dilakukan pemupukan tambahan. Cara ini tidak akan mengurangi kualitas hasil, tetapi justru meningkatkan hasil persatuan luas karena adanya pertambahan anakan atau rimpang baru.Cara pemanenan lengkuas dapat dilakukan hanya dengan mengambil sebagian dari rimpangnya saja. Cara panennya adalah memotong atau mematahkan sebagian rimpang dari rumpun tanaman, kemudian sisanya dibiarkan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

5.   Penanganan pasca panen rimpang
a.   Pemanenan
          Waktu panen simplisis rimpang lengkuas di tandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetative seperti daun menunjukkan gejala kelayuan secara fisiologis. Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan garpu atau cagkul secara hati-hati agar tidak terluka atau rusak. Tanah yang menempel pada rimpang di bersihkan dengan cara di pukul pelan-pelan sehingga tanah terlepas.
b.     . Pencucian
          Rimpang yang telah di hilangkan batang, daun dan karnya tersebut kemudioan di bawa ke tempat pencucian. Rimpang direndam di dalam bak pencucian selama 2-3 jam. Selanjutnya rimpang di cuci sambil disortasi. Setelah bersih, rimpang segera di tiriskan dalam rak-rak peniris selama satu hari. Penirisan sebaiknya di lakukan dalam ruangan atau ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
c.     Perajangan
          Perajangan untuk mempermudah pengeringan rimpang lengkuas. Jika lengkuas hendak dikonsumsi dalam keadaan segar maka perajangan tidak perlu di lakukan. Dan rimpang dapat segera di manfaatkan setelah di cuci dan ditiriskan.
Perajangan dapat menggunakan mesin atau perajang manual. Arah irisan melintng agar sel-sel yang mengandung minyak atsiri tidak pecah. Dan kadarnya tidak menmurun akibat penguapan. Tebal irisan rimpang antara 4-6 mm.
          Untuk mendapatkan warna dan kualitas lengkus yang bagus, setelah perajangan rimpang lengkuas diuapi dengan uap panas atau di celup dalam air mendidih selama 1 jam sebelum dikerin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar